Asal Nama Bengkulu
Bemacam-macam versi yang dapat kita temukan mengenai asal muasal nama Bengkulu.
Ada
yang mengambil dari cerita danlegenda, dan adapula yang mengambilnya lewat kronologis waktu.
BANGKAHULU.
Konon orang yang pertama-tama menghuni Bengkulu ialah Nantu Kesumo dan kawan-kawannya. Ia datang dari Demak dipulau Jawa. Ia memasuki daerah Bengkulu lewat pantai (pasar Bengkulu sekarang).
Di tanah yang baru ini, Nantu Kesumo dankawan-kawannya menghadapi tantangan yang sangat berat. Tanah Bengkulu masih merupakan hutan belantara. Binatang-binatang buas dan liar masih hidup dengan bebas namun Nantu Kesumo mempunyai kesaktian dan ilmu yang tinggi. Ia tidaktakut pada binatang-binatang buas itu.
Konon pada waktu Nantu Kesumo dan kawan-kawannya sedang membuka hutan untuk membangun kampung, merekabertemu dengan ular yang sangat besar. Ular itu dapat mereka bun
uh. Badan ular yang panjang itu dipotong menjaditiga bagian sama panjang. Ketiga bagian tubuh ular itu masing-masingmenjelma menjadi meriam sapu ranjau, tombak bejabai, dan tabu berantai. Untuk memperingati kisah ini, tiap-tiapmengadakan pesta perkawinan dengan memotong kerbau mesti ada tombak berambu payung kering.
Kampung yang dibangun pertama kali itu bernama Tanah Ting
gi. Suatu hari penduduk kampung Tanah Tinggi itu melihat batang bangka hanyut ke hulu. Batang bangka itu sebangsa pohonpi
nang. Pohon bangka itu sangat aneh, bentuknya melingkar lingkar, mulai dari pangkal sampai ke ujungnya. Keanehan pohonini mengundang penduduk Tanah Tinggi untuk menyaksikannya.
Dari kejadian inilah penduduk Tanah Tinggi menamakan tanah kediaman mereka dengan Bangka Hulu,
yang berasal dari katabangka (pinang) dan hulu (ulu sungai). Sejak saat itulah nama Bengkulu dipakai orang.
Alkisah diceritakan bahwa Nantu Kesumo datang ke Bengkulu dalam keadaan bujangan. Ia datang bersama saudaranyabernama Kayu Mentiring. Kepada saudaranya inilah dia meminta nasehat dan pertimbangan. Sebagai manusia biasa yang
normal, Nantu Kesumo tidak tahan hidup membujang terus.
Akan tetapi dia tidak mau kawin dengan wanita biasa. Wanita yang menjadi idamannya adalah Ratu Aceh. Kecantikan RatuAceh sudah terkenal ke mana-mana, karena itulah Nantu Kesumo bermaksud menjadikannya sebagai istri. Ia akan pergi keNegeri Aceh untuk melamar.
Sebelum berangkat ke negeri Aceh ia mengutarakan niatnya itu kepada Kayu Mentiring,
"Saudaraku Kayu Mentiring, sayaberniat pergi ke negeri Aceh, dengan maksud untuk melamar Ratu Aceh. Doakanlah agar maksud saya berhasil", kata NantuKesumo.
"Ingat Nantu Kesumo anatara kita dan negeri Aceh selalu bermusuhan, lamaranmu mustahil diterima", kata Kayu Mentiring.Niat Nantu Kesumo untuk memperistri Ratu Aceh sudah nekat, oleh k
arena itu saudaranya terpaksa menyetujui
seraya katanya, "Kalau demikian
maumu, saya akan membantumu. Apapun yang
terjadi kita hadapi bersama". Alkisah,
berangkatlah Nantu Kesumo seorang diri dengan perahu
yang bernama Rejung Kelam.
Setelah kurang lebih sebulan berlayar sampailah ia ke tepi
pantai tempat pemandian Raja Aceh. tempat ini selalu dijaga oleh hulubalang
Raja, dengan senjata meriam yang diarahkan ke laut untuk menembak musuh.
Perahu Nantu Kesumo dapat dilihat oleh Hu
lubalang Raja, penjaga pemandian. Mereka menembakkan meriam
kearah perahu Nantu Kesumo. Tak satupun peluru meriam mengenai Nantu Kesumo. Ia
tidak tembus oleh peluru. Penjaga pemandian lari ketakutan. Nantu Kesumo pun
mendarat dan masuk ke negeri Kerajaan Aceh.
Alkisah pada waktu itu kerajaan Aceh sedang merayakan
pertunangan Ratu Aceh. Salah satu acaranya adalah mengadakan gelanggang
pertaruhan selama tiga bulan. Barang siapa yang akan mengikuti pertaruhan harus
minta izin kepada kakak Putri Aceh bernama Raden Cili. Sesudah mendapat izin,
calon peserta harus menyerahkan dua peti uang kepada Putri Aceh. Satu peti
berbentuk panjang, satu lagi berbentuk pendek. Nantu Kesumo menggunakan
kesempatan ini untuk bertemu muka dengan idaman hatinya Ratu Aceh.
Ia izinkan mengikuti pertaruhan. Ia pun menyerahkan dua peti
uang kepada Putri Aceh. Pasa saat itulah ia bertemu muka dengan Putri Aceh,
untuk pertama kalinya yang membuat keduanya saling jatuh cinta. Hubungan cinta
ini tidak disetujui Raden Cili.
Nantu Kesumopun masuk ke gelanggang pertaruhan. Ia mengikuti
pertaruhan permainan Gelincing Jae, yaitu sebuah permainan yang mempergunakan
uang sen sebanyak dua keping yang diempaskan diatas batu. dalam permainan ini
Nantu Kesumo kalah meraub, menang meraub.
Terjadilah keributan di tengah gelanggang. Permainan
Gemincing Jae dihentikan, digantikan dengan pertaruhan menyabung ayam. Ayam
Nantu Kesumo selalu menang, tak pernah sekalipun mengalami kekalahan. Hal ini
dilaporkan panitia pertaruhan ke Raden Cili. Ia memerintahkan prajurit kerajaan
mena
ngkap Nantu Kesumo. Hal ini diketahui oleh Nantu Kesumo,
iapun membuat keributan dengan memukul canang dari tempurung. Bunyi tempurung
itu sebagai tanda naiknya harga beras. Tanda ini menimbulkan kemarahan kepada
peserta pertaruhan yang kalah. Jumlah yang kalah sangat besar. Terjadilah
keributan besar yang hebat. Banyak korban berjatuhan.
Sementara itu keributan di Aceh berlangsung terus, Nantu
Kesumo terluka di lambung tunggai, dan luka luka di ujung kuku (mungkin
maksudnya tidak seberapa). Raden Cili dan pasuka
n tentaranya tidak dapat menangkap Nantu Kesumo.
Raden Cili dan tentaranya berusaha menghentikan keributan
dan kekacauan itu. Dalam keadaan kacau itu Nantu Kesumo memanfaatkan kesempatan
yang baik itu untuk menenui Ratu Aceh untuk membawanya lari ke Bengkulu.
Dibawalah Ratu Aceh ke luar istana kerajaan. Pada malam
harinya mereka menuju pantai untuk selanjutnya berlayar menuju Bengkulu. Perahu
yang digunakan adalah tetap perahu Rejung Kelam. Kedua insan itu pura pura
gembira dan bahagia. Nantu Kesumo gembira karena maksudnya tercapai, membawa
pulang Ratu Aceh. Sedang Ratu Aceh gembira karena ia dapat bebas dari
kungkungan adat kerajaan, bebas menikmati keindahan alam.
Setelah kurang lebih satu bulan berlayar sampailah mer
eka ke tanah harapan yaitu Bengkulu. Kedatangannya disambut
dengan kegembiraan oleh saudaranya Kayu Mentiring dan semua penduduk di
desanya. Upacara pernikahanpun diadakan dengan sederhana.
Sementara itu di Negeri Aceh setelah keributan dan kekacauan
dapat diatasi, Raja marah kepada Raden Cili dan semua pasukannya. Raja
memerintahkan kepada Raden Cili memimpin pasukan untuk menyerang Bengkulu dan
mengambil Ratu Aceh. Pasukan disiapkan dengan perlengkapan dan persenjataan
yang cukup dan lengkap, serta persediaan makanan yang banyak.
Nantu Kesumo sudah menduga bahwa Raja Aceh pasti akan
menyusul putrinya. Karena itu sebelum mereka datang ke Bengkulu, ia dan
saudaranya Kayu Mentiring memerintahkan kepada semua penduduk untuk siap-siaga
menghadapi segala kemungkinan akibat serangan pasukan Raja Aceh.
Benteng-benteng dibangun dan persenjataan dilengkapi, persediaan makananpun
diperbanyak.
Alkisah maka datanglah pasukan Raja Aceh yang dipimpin oleh
Raden Cili sendiri. Pertempuran pun terjadi antara kedua pasukan itu. Tempat
terjadinya pertempuran di suatu tempat yang sekarang bernama Bukit Aceh,
terletak di bagian utara kotamadya Bengkulu.
Pasukan Aceh banyak yang tewas dalam pertempuran.
Mayat-mayatnya tidak sempat dikuburkan, hingga menimbulkan bau yang sangat busuk.
Pasukan Nantu Kesumo tidak tahan jika terus-menerus tercium bau yang sangat
busuk itu. Merekapun minta ke Nantu Kesumo untuk menjauhi tempat itu. Nantu
Kesumo
menyetujui dan tempat yang dipilih adalah Gunung Bungkuk.
Menurut cerita orang di Gunung Bungkuk masih terdapat perahu Rejung Kelam yang
sudah membatu.
Tidak lama setelah pindah sementara ke Gunung Bungkuk, Kayu
Mentiring meninggal dunia. Ia meninggalkan seorang anak yang bernama Bintang
Roano, konon menurut cerita Bintang Roano meninggal di Bengkulu dan jenazahnya
dimakamkan di daerah yang sekarang bernama Pasar Anggut. Sedangkan Nantu Kesumo
sempat kembali lagi ke tempat semula, yaitu Bengkulu, setelah bau mayat hilang.
Nantu Kesumo dan Ratu Aceh hidup rukun dan bahagia, tetapi sayang tidak
mempunyai anak.
Diceritakan kembali Oleh Tun Jang di dalam artikelnya Asal
Usul Nama Bengkulu
Source: Data proyek pencatatan kebudayaan daerah 1980
Mari Berkomentar, Belajar dari sekarang untuk menjadi komentator handal :) EmoticonEmoticon