JAYUS : Istilah Jayus populer di tahun 90an dan masih sesekali digunakan
di masa kini. Dari cerita mulut ke mulut, konon ada seorang anak di daerah
Kemang bernama Herman Setiabudhi yang kerap dipanggil Jayus oleh teman2nya.
Jayus sendiri adalah nama ayah dari Herman (lengkapnya Jayus Kelana) yang
seorang elukis di kawasan Blok M. Herman alias Jayus terkenal sebagai anak yang
sering melawak tapi lawakannya kerap kali tidak lucu.
LOL : Kata ini belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi chatting, baik di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu merupakan singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti “Tertawa Terbahak-bahak”.
GARING : Kata ini merupakan kata dari
bahasa Sunda yang berarti “tidak lucu”. Awalnya kata-kata ini hanya digunakan
di Jawa Barat saja. Namun karena banyaknya mahasiswa luar pulau yang kuliah di
Jawa Barat (Bandung) lalu kembali ke kota kelahiran mereka, kata ini kemudian
dipakai mereka dalam beberapa kesempatan. Karena seringnya digunakan dalam
pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi populer di beberapa kota besar di
luar Jawa Barat.
GANDENG :
Kata ini pun merupakan kata dari
bahasa Sunda yang berarti “berisik”. Sama seperti garing, kata ini dibawa dan
dipakai oleh para mahasiswa luar Jawa Barat yang sempat kuliah di tanah
Parahyangan itu, yang pada akhirnya membuat kata ini menjadi terkenal dan
beberapa kesempatan dipakai.
BEGICHU / BEGICYU : Biasanya kata ini disebutkan dengan penekanan di bagian belakang
(yaitu memonyongkan bibir). Kata ini sendiri digunakan secara tidak sengaja
oleh seorang anak kecil bernama Saipuddin, 3 tahun, asal Madura. Kata ini
kemudian banyak dipopulerkan oleh artis. Salah satunya adalah Titi DJ.
MENEKETEHE :
Kata ini sebenarnya berasal dari
kata “Mana Kutahu” dan diplesetkan oleh Tora Sudiro sekitar awal tahun 2000an,
di acara Extravaganza TransTV. Istilah itu cukup populer dan saat ini cukup
sering digunakan orang.
KOOL : Sekilas cara membacanya sama dengan “cool” (keren), padahal kata ini merupakan singkatan dari KOalitas Orang Lowclass, yang artinya mirip dengan Alay
LEBAY : Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan”. Kata ini populer di tahun 2006an. Kalo tidak salah Ruben Onsu atau Olga yang mempopulerkan kata ini di berbagai kesempatan di acara-acara di televisi yg mereka bawakan, dan biasanya digunakan untuk “mencela” orang yang berpenampilan norak.
CING : Saya
mensinyalir kata ini sudah sering digunakan sejak tahun 1970an. Hal ini saya
ketahui saat menonton film Si Pitung Banteng Betawi yang dibintangi oleh (alm)
Dicky Zulkarnaen. Belakangan, di tahun 90an, kata ini mulai sering digunakan
orang lagi, terutama setelah sering digunakan Debby Sahertian di sitkom Lenong
Rumpi. Kata “cing” biasa digunakan sebagai sapaan untuk teman dekat. Misalnya,
“Mau ke mana, Cing?”
EMBER : Kata ini merupakan plesetan dari kata “Memang Begitu”. Pertama
kali dipopulerkan oleh Titi DJ yang secara tidak sengaja menyebut kata ini saat
menjawab pertanyaan orang. Sejak itu, kata ini sering digunakan di berbagai kesempatan.
YIUK….!! : Kata yang merupakan bentuk ajakan ini dipopulerkan oleh Hennyta
Tarigan dan Rina Gunawan (anggota grup GSP). Kata ini sempat populer di awal
tahun 90an dan sering digunakan oleh Lenong Rumpi. Di awal tahun 2000an, kata
ini kembali populer sejak digunakan oleh Indra Birowo dan Tora Sudiro di acara
Exravaganza. Karena sering digunakan saat mereka berperan sebagai bencong, maka
kata ini identik dengan panggilan kaum waria / bencong.
BONYOK : Kata ini merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua).
Tidak jelas siapa yang mempopulerkan kata ini, tapi kata ini mulai sering
digunakan diperiode awal 2000an, ketika bahasa sms mulai populer di kalangan
remaja.
Bokap (Ayah) dan Nyokap (Ibu) sendiri merupakan istilah yang
telah populer sejak tahun 80an dan masih digunakan hingga hari ini.
BISPAK : Merupakan singkatan dari kata “Bisa Pakai”. Kata ini mulai
populer di pertengahan 90an, dan biasanya digunakan sebagai kode rahasia untuk
menyebutkan wanita / pria yang bisa “dipakai” (baca : ditiduri), tapi mereka sendiri
tidak mau disebut PSK (Pekerja Seks Komersial), karena seringkali mereka
melakukan hal itu “just for fun”.Tidak jelas siapa yang mempopulerkan kata ini
tapi dari penelusuran saya, kata ini sudah akrab dan sering digunakan oleh para
Eksmud (Eksekutif Muda) Jakarta sekitar tahun 96an.
AKIKA : Merupakan sandi untuk mengatakan “Saya”. Kata ini pertama kali
dipopulerkan oleh kaum waria di tahun 90an, yang dibakukan oleh Debby Sahertian
dalam buku Kamus Gaul yang dibuatnya.
SUTRALAH :
Merupakan pemanjangan dan
plesetan dari kata “Sudahlah”. Kata ini juga dipopulerkan oleh kaum waria dan
mulai populer di tahun 90an akhir.
SEMOK : Berasal dari bahasa Jawa yang berarti “Montok”. Kata ini
belakangan sering digunakan orang untuk menggambarkan wanita yang cantik dan
seksi.
CENGLI : Merupakan kata dari bahasa Hokkian yang berarti “Bertindak
Adil”. Kata ini memang lazim digunakan oleh masyarakat perantauan Tionghua dari
suku Hokkia. Karena sering digunakan dalam percakapan bisnis, maka
lama-kelamaan menjadi kata umum yang digunakan dalam kegiatan sehari2.
WIL dan PIL : Merupakan singkatan dari Wanita Idaman Lain dan Pria Idaman
Lain. Tidak jelas siapa yang mempopulerkan istilah ini, namun saya menemukan
kata-kata ini sering digunakan dalam penulisan di majalah2 di era awal 2000an.
Kedua kata itu biasa digunakan untuk menjelaskan wanita atau pria simpanan /
selingkuhan.
Mari Berkomentar, Belajar dari sekarang untuk menjadi komentator handal :) EmoticonEmoticon